Rabu, 18 November 2015

Bersahabat dengan kebahagiaan

            Seringkali kita berfikir bahwa kebahagian kita raih apabila kita sudah mendapatkan harta yang banyak, yang melimpah ruah. Padahal apabila kita selalu melihat sesuatu yang sebenarnya bukan milik kita, justru membuat kita tidak bisa menikmati apa yang sudah ada dan kita miliki. Kita akhirnya hidup dalam bayang-bayang, dunia khayal dan alam seandainya. Inilah ketenangan dan kebahagiaan jauh dari kita. Padahal jika kita mau membuka sejenak hati kita, sesungguhnya ada banyak sekali alasan bagi kita untuk bersyukur. Mungkin keluarga kita tak secemerlang keluarga lain, rumah kita tak semegah rumah lain, kita hanya punya motor sementara banyak orang mampu membeli mobil dan sebagainya. Pendek kata ini biasa-biasa saja. Namun yang perlu kita ingat, bahwa sampai hari ini kita masih bisa makan dan minum, masih bisa menghirup segarnya udara pagi, masih bisa tidur meskipun hanya di kasur yang sederhana dan sebagainya. Kita juga masih memiliki saudara dan teman-teman yang menyayangi kita. Semua itu adalah hal yang patut kita terima dengan penuh rasa syukur bahwa hidup kita tidaklah seburuk dan semalang seperti yang kerap kita bayangkan.
            Sikap optimis dapat kita tumbuhkembangkan apabila kita mampu mempunyai cara pandang yang benar dalam menghadapi hidup ini. Bagaimana cara kita memandang sesuatu akan mementukan sikap dan perlakuan kita terhadap permaslahan yang kita hadapi. Demikian juga terhadap orang lain. Kalau kita melihat oerang laindengan perasaan dengki, benci, dan prasangka buruk, maka sikap dan perlakuan kita terhadap orang lain pun akan buruk. Sebaliknya kalau kita memandang positif maka ootomatis sikap dan perlakuan kita akan positif. Dengan cara pandang positif akan membentuk karakter dan sikp mental positif pula. Dari sikap mental positif itulah seseorang akan mengalami perubahan hidup. Dengan pandangan positif pula, kita akan mempunyai kesempatan untuk belajar. Setiap oang yang kita temui pada dasarnya adalah guru kehidupan kita. Siapapun pasti memiliki sesuatu yang baik yang pasti bisa kita pelajari darinya. Dari anak-anak misalnya, kita bisa belajar mengenai arti kejujuran, keriangan, rasa takjub, dan penyerahan diri. Bahkan dari orang yang sulit dan kita rasa menyebalkan sekalipun, kita bisa belajar sesuatu. Pasti ada hikmah dari kehidupan mereka. Dari mereka kita bisa belajar, betapa buruknya jika kitajuga seperti itu dan betapa pentingnya kita memerlukan orang lain dengan penuh respek dan cinta.
            Kunci kebahagian sejati adalah ketika kita mampu memberi dan bukan hanya menerima. Alangkah bahagianya ketika kehadiran kita mampu memberi arti dan makna bagi orang lain. Kebahagian juga merupakan buah dari segala usaha dan kerja keras yang sudah kita lakukan melalui proses jatuh bangun. Bahagianya jika hati kita apabila mampu meraih sebuah keberhasilan setelah melalui rintangan dan hambatan. Setelah kita mampu menghadapi dan mengatasi kesedihan, penderitaan, penantian panjang, kebahagian merupakan obat kerinduan kita. Kebahagian sangat terkait dengan sejauh mana kemampuan kita mensyukuri anugrah tuhan yang sudah diberikan kepada kita. Sikap kita adalah jawaban dalam memaknai kebahagiaan. Dan ini sangat dipengaruhi oleh sejauh mana kita menempatkan diri pada osisi yang tepat. Rasa syukur akan melipatgandakan kebahagiaan, sebaliknya ketidakpuasanakan menjauhkan diri dari arti kebahagiaan.
            Bahagia adalah kecerdasan emosi yang tidak dapt dijelaskan melalui kata-kata. Bahagia hanya mamou diungkapkan dengan tindakan nyata yang akan terasakan oleh orang-orang disekitar kita. Terkadang tak perlu kata-kata, cukuplah dengan tindakan nyata maka orangpun akan merasakan bahwa kita sedang bahagia. Kita dilahirkan untuk bahagia, bukan untuk menderita. Bahaia dan sengsara adlah sebuah pilihan. Bahagia dan sengsara hanya dibedakan garis tipis. Bahagia diawali dengan rasa syukur dan kesabaran atas apa yang diberikan Tuhan. Sedangkan kesengsaran diawali dengan sikap mengeluh dan menyalahkan atas apapun yang Tuhan berikan. Manusia bahagia bila dia membuka mata untuk menyadari bahwa ia memiliki banyak hal yang berarti. Manusia bisa bahagia jika ia mau membuka mata hati untuk menyadari bahwa, betapa ia begitu dicintai. Manusia bisa bahagia jika ia mau membuka diri agar orang lain bisa mencintainya dengan tulus. Manusia tidak bahagia karena tidak mau membuka hati, berusaha meraih yang tidak bisa diraih, memaksa untuk mendapatkan segala yang ia impikan, serta tidak mau mensyukuri apa yang sudah ada. Manusia menjadi egois karena memikirkan diri sendiri, tidak sadar bahwa ia begitu dicintai, selalu merasa meraih lebih, dan tidak mau sadar ketika serakah.
Seorang pemimpin adalah atap kinerja bagi organisasi apapun. Tidak ada organisasi yang mampu mencapai hasil super yang tidak dibatasi oleh kelemahan dan kekurangan pemimpinnya. Sebaiknya sebuah organisasi selemah apapun akan menghasilkan lebih baik, jika bekerja dibawah kepemimpinan seorang yang kompeten. Ada orang yang berpendapat bahwa kualitas pemimpin tidak penting asal organisasinya berkualitas. Pendapat ini sangat tepat jika keberhasilan organisasi itu juga tidak penting. Pengamatan telah menunjukan bahwa banyak sekali lembaga dan perusahaan dengan organisasi prima, menjadi layu dan tidak menghasilkan karena dipimpin oleh seseorang yang kurang berkualitas. Seorang pemimpin adalah atap dari sebuah potensi untuk menghasilkan. Jangan pernah bernegosiasi mengenai hal ini, jika anda ingin menyerahkan kepemimpinan organisasi anda, anda merasa damai setelahnya. Jangan juga anda lupakan hal ini, dalam memilih dibawah kepemimpinan siapa anda akan bekerja. Bekerja untuk siapa bisa jadi lebih penting daripada pekerjaannya. Berikut adalah lima pertimbangan penting. Mengapa anda sebagai pemimpin harus tetap sadar bahwa anda adlah batas atap dari potensi organisasi anda untuk menghasilkan. Masa depan sebuah organisasi tidak akan bisa lebih cemerlang daripada visi pemimpinnya. Memang tidak ada jaminan bahwa kita akan sempai pada tempat yang kita bayangkan dalam perjalanan kita. Tetapi, pengalaman membuktikan bahwa kita sering sampai di tempat dalam benka kita, walaupun itu bukan tempat yang kita tuju. Karena, sesuatu yang secara ajeg ada sebagai gambar di pikiran kita, akan menentukan arah dari semua perilaku kita.
Lalu, apakah mungkin seorang pemimpin yang lamban, yang ogah-ogahan, yang tidak banyak maunya menyetujui program kerja yang berwawasan besar? Lebih jauh, apakah mungkin seorang pemimpin berpandangan besar dan jau kedepan memilih dan mempekerjakan direktur  dan manager yang maunya hanya asla bisa gajian? Sebuah organisasi tidak akan bisa tumbuh lebih tinggi daripada pertumbuhan pemimpinnya. Seorang pemimpin yang kurang kompeten, akan terlihat semua program kerja yang pelik sebagai ancaman kepada kemapanan posisi pemimpinnya. Dan agar merasa aman, dia memagari dirinya dengan orang-orang yang tidak mampu tetapi yang diijinkannya dominan dalam penetapan kebijakan organisasi.

Faryf_phys14 11-08-2015

Tidak ada komentar:

Posting Komentar